SELAMAT MENIKMATI :)
Efek rumah kaca
Tipis ozon berlubang
Debu kosmik hujan asam
Matahari tiada tirai
Bakal bunga tak mekar
Daun-daun berlubang
Tak berputar energi
Wajah bumi menangis
Sedang kita tak mengerti
Kita akan terbakar….
Diwariskan untuk anak dan cucu kita
Tipis ozon berlubang
Debu kosmik hujan asam
Matahari tiada tirai
Bakal bunga tak mekar
Daun-daun berlubang
Tak berputar energi
Wajah bumi menangis
Sedang kita tak mengerti
Kita akan terbakar….
Diwariskan untuk anak dan cucu kita
Sebelah mata
Sebelah mataku yang mampu melihat
Bercak adalah sebuah warna warna mempesona
Membaur dengan suara dibawanya kegetiran
Begitu asing terdengar
Sebelah mataku yang mempelajari
Gelombang kan mengisi seluruh ruang tubuhku
Terbentuk dari sel akut
Dan diabetes adalah sebuah proses yang alami
Tapi sebelah mataku yang lain menyadari
Gelap adalah teman setia
Dari waktu waktu yang hilang
Di udara
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
Sampai dimana kapan?
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti..
Aku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
Dikursilistrikkan ataupun ditikam
Aku sering diancam
Juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
Sampai dimana kapan?
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti..
Aku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
Dikursilistrikkan ataupun ditikam
Jatuh cinta itu biasa saja
Kita berdua hanya berpegangan tangan
Tak perlu berpelukan
Kita berdua hanya saling bercerita
Tak perlu memuji
Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu
Jatuh cinta itu biasa saja
Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu
Jatuh cinta itu biasa saja
Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti
Kita berdua tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi
Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap
Hati kita gelap
Lalu hati kita gelap
Kita berdua hanya berpegangan tangan
Tak perlu berpelukan
Kita berdua hanya saling bercerita
Tak perlu memuji
Ketika rindu, menggebu gebu, kita menunggu
Jatuh cinta itu biasa saja
Saat cemburu, kian membelenggu, cepat berlalu
Jatuh cinta itu biasa saja
Kita berdua tak pernah ucapkan maaf
Tapi saling mengerti
Kita berdua tak hanya menjalani cinta
Tapi menghidupi
Jika jatuh cinta itu buta
Berdua kita akan tersesat
Saling mencari di dalam gelap
Kedua mata kita gelap
Lalu hati kita gelap
Hati kita gelap
Lalu hati kita gelap
Desember
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda
Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember
Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda
Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember
Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka
Bukan lawan jenis
Aku bertemu kamu dalam gelap
Aku menuntunmu menuju terang,
Menuju terang dari gelap malam
Kamu simpan gambarku dalam hati
Dalam mimpi, dan di dalam hati
Dalam mimpi, dan di dalam hati
Aku takut kamu suka pada diriku
Karena memang aku bukan lawan jenismu
Maafkan aku karena mengisi relung hatimu
Karena memang aku bukan lawan jenismu
Kita bertemu muka lagi
Hanya menatap tanpa bahasa
Tanpa isyarat memendam tanya
Masihkah ku di dalam mimpimu?
Aku bertemu kamu dalam gelap
Aku menuntunmu menuju terang,
Menuju terang dari gelap malam
Kamu simpan gambarku dalam hati
Dalam mimpi, dan di dalam hati
Dalam mimpi, dan di dalam hati
Aku takut kamu suka pada diriku
Karena memang aku bukan lawan jenismu
Maafkan aku karena mengisi relung hatimu
Karena memang aku bukan lawan jenismu
Kita bertemu muka lagi
Hanya menatap tanpa bahasa
Tanpa isyarat memendam tanya
Masihkah ku di dalam mimpimu?
Belanja terus sampai mati
akhir dari sebuah perjalanan
mendarat di sudut pertokoan
buang kepenatan
awal dari sebuah kepuasan
kadang menghadirkan kebanggaan
raih keangkuhan
tapi tapi
itu hanya kiasan
juga juga suatu pembenaran
atas bujukan setan,
hasrat yang dijebak jaman
kita belanja terus sampai mati
duhai korban keganasan peliknya kehidupan urban
duhai korban keganasan peliknya kehidupan urban
akhir dari sebuah perjalanan
mendarat di sudut pertokoan
buang kepenatan
awal dari sebuah kepuasan
kadang menghadirkan kebanggaan
raih keangkuhan
tapi tapi
itu hanya kiasan
juga juga suatu pembenaran
atas bujukan setan,
hasrat yang dijebak jaman
kita belanja terus sampai mati
duhai korban keganasan peliknya kehidupan urban
duhai korban keganasan peliknya kehidupan urban
Debu-debu berterbangan
Demi masa
Sungguh kita tersesat
Membiaskan yang haram
Karena kita manusia
Demi masa
Sungguh kita terhisap
Ke dalam lubang hitam
Karena kita manusia
Pada saatnya nanti
Tak bisa bersembunyi
Kitapun menyesali, kita merugi
Pada siapa mohon perlindungan
Debu-debu berterbangan
Demi masa
Sungguh kita tersesat
Membiaskan yang haram
Karena kita manusia
Demi masa
Sungguh kita terhisap
Ke dalam lubang hitam
Karena kita manusia
Pada saatnya nanti
Tak bisa bersembunyi
Kitapun menyesali, kita merugi
Pada siapa mohon perlindungan
Debu-debu berterbangan
Melankolia
Tersungkur di sisa malam
Kosong dan rendah gairah
Puisi yang romantik
Menetes dari bibir
Murung itu sungguh indah
Melambatkan butir darah
Nikmatilah saja kegundahan ini
Segala denyutnya yang merobek sepi
Kelesuan ini jangan lekas pergi
Aku menyelami sampai lelah hati
Tersungkur di sisa malam
Kosong dan rendah gairah
Puisi yang romantik
Menetes dari bibir
Murung itu sungguh indah
Melambatkan butir darah
Nikmatilah saja kegundahan ini
Segala denyutnya yang merobek sepi
Kelesuan ini jangan lekas pergi
Aku menyelami sampai lelah hati
Insomnia
Insomnia coba aku, Pecahkan sgala misterimu
Ku nanti dan ku cari seserpih mimpi
Kau bunuh suhu disangkarku
Cuaca di tamanku
Gerimis datang musnahlah gersang
ku tetap terjaga, aku tetap terjaga
Habis terkuras kelenjar air mata
ku tetap terjaga, aku tetap terjaga…..
insomnia…….
Ku rindu untuk bercumbu Mesra alam bawah sadarku
Ku nanti dan ku cari seserpih mimpi
Kau bunuh suhu di sangkarku
Cuaca di tamanku, musim di kanvasku
Insomnia coba aku, Pecahkan sgala misterimu
Ku nanti dan ku cari seserpih mimpi
Kau bunuh suhu disangkarku
Cuaca di tamanku
Gerimis datang musnahlah gersang
ku tetap terjaga, aku tetap terjaga
Habis terkuras kelenjar air mata
ku tetap terjaga, aku tetap terjaga…..
insomnia…….
Ku rindu untuk bercumbu Mesra alam bawah sadarku
Ku nanti dan ku cari seserpih mimpi
Kau bunuh suhu di sangkarku
Cuaca di tamanku, musim di kanvasku
Jalang
Siapa yang berani bernyanyi
Nanti akan dikebiri
Siapa yang berani menari
Nanti kan dieksekusi
Karena mereka, paling suci
Lalu mereka bilang kami jalang
Karena kami, beda misi
Lalu mereka bilang kami jalang
Siapa yang berani bernyanyi
Nanti akan dikebiri
Siapa yang berani menari
Nanti kan dieksekusi
Karena mereka, paling suci
Lalu mereka bilang kami jalang
Karena kami, beda misi
Lalu mereka bilang kami jalang
Nada nada yang minor
Lagu perselingkuhan
Atas nama pasar semuanya begitu klise
Elegi patah hati
Ode pengusir rindu
Atas nama pasar semuanya begitu banal
Lagu cinta melulu
Kita memang benar benar melayu
Suka mendayu dayu
Lagu cinta melulu
Apa memang karena kuping melayu
Suka yang sendu sendu
Lagu cinta melulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar