Senin, 25 Juli 2011

Frau Berdialog dengan Musik


Leilani Hermiasih, 21 tahun, melangkah gontai dari tempat parkir Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, menuju "kandang" antropologi di sisi belakang fakultas. Begitulah dia dalam keseharian. Hanya mengenakan baju batik dan celana jins hitam serta bersepatu kets butut yang diinjak bagian belakangnya, Lani, panggilan akrabnya, mengerjakan aktivitasnya di kandang--sebutan bangunan perpustakaan dan tempat berkumpul mahasiswa Jurusan Antropologi
Di balik tampilan yang sahaja, ia adalah musisi, pianis andal, penyanyi, serta pencipta lagu yang bisa amat ekspresif saat di panggung. Caranya menyanyikan lagu-lagunya amat berjiwa. Ada 18 lagu yang sudah ia ciptakan sejak masih di bangku sekolah menengah atas. Lagu-lagu dia bercerita tentang kehidupan sehari-hari.
Justru di keramaian, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Suhirdjan-Joan Miyo Suyenaga itu mendapatkan ide untuk lagu-lagunya. Di jalanan yang padat di Jalan Malioboro, misalnya, sambil mengendarai sepeda motor Supra Fit "lungsuran" kakaknya, Lani bersenandung. Jika sudah mendapatkan notasi dan lirik, ia berhenti dan merekam senandungnya dengan telepon seluler bututnya.
Di rumah, Lani, yang menamakan diri Frau--kata dari bahasa Jerman yang berarti madam--untuk kepentingan industri musiknya itu lalu bercengkerama dengan si Oskar, nama piano dinding Yamaha miliknya. Piano buatan 1990-an itulah yang menemani Lani bermain musik. "Oskar itu kan nama identik dengan hal-hal yang kuat, maksudnya piano ini biar tidak gampang rusak," katanya.
Ruang dialog Lani adalah bicara dengan dirinya sendiri dalam hati. Dialog itu menjadi karya lagu-lagu yang ia ciptakan. Belajar antropologi menambah warna lirik lagunya. Lagu andalannya, Mesin Penenun Hujan, I Am a Sir, Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa, dan Rat and Cat, berbicara tentang hal-hal sepele yang ia temui.
Warna musik yang didominasi piano itu begitu menyentuh. Lani belajar piano sejak kelas I sekolah dasar dan berhenti kursus mulai sekolah menengah pertama. Ia lalu belajar gitar bas.
Beberapa penghargaan ia raih, termasuk dari majalah Tempo dalam kategori Tokoh Seni 2010. Namun ia tidak mau terlena di dunia industri musik. Musik hanyalah hobi. Lani tidak mau industri hiburan mengganggu studinya. Ia bahkan berencana, setelah lulus S-1, melanjutkan ke jenjang S-2.
Sebagai musisi dan penyanyi, Lani mengagumi Chrisye, Vina Panduwinata, dan grup Zoo Band asal Yogyakarta. Untuk penyanyi dunia, ia memfavoritkan Regina Spektor, Joanna Newsom, Feist, Joni Mitchell, Fiona Apple, dan Tom Waits.
Awal rekaman, ia hanya merekam lagu di kamarnya dengan alat sederhana, yaitu komputer jinjingnya. Lalu ada tawaran rekaman di sebuah studio di Jalan Kaliurang, Yogyakarta.
Mencangklong tas kain di pundaknya, ia membawa komputer jinjing, dompet, ponsel, dan keperluan kuliahnya. Tidak mengesankan ia seorang belia yang penuh bakat musik.


Biodata
Nama: Leilani Hermiasih
Kelahiran: Yogyakarta, 2 Mei 1990
Orang tua: Suhirdjan dan Joan Miyo Suyenaga
Saudara: Rio Hermantara (kakak), Mayumi Hersasanti (adik)
Hobi: bermain musik, menggambar
Pendidikan:
l SMA Stella Duce I, Yogyakarta (2005-2008)
l Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya UGM, Yogyakarta (2008-sekarang)

Penghargaan :
l Roland's Best Creative Commons Music Moments dari Phlow Magazine (2010)
l Lima Konser Istimewa di Daerah Istimewa dari Jakartabeat.net (2010)
l Lima Album Terbaik Indonesia dari Jakartabeat.net (2010)
l Lima Belas Album Terbaik Satu Dekade 2000-2010 dari Jakartabeat.net (2010)
l Top 5 Digital Releases in 2010 oleh Jochen dari Aaahh-Records.net (2010)
l Tokoh Seni 2010 dari Majalah Tempo (2010)
l 20 Album Terbaik 2010 dari Majalah Rolling Stone (2010)

Pengalaman Penelitian:
l Jaringan Kekerabatan dan Kepentingan Ekonomi Petani (Dusun Dranan, Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan)
l Di Bawah Bayang-bayang Kota (Dusun Silenggak, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan)
l Transformasi Sosial-Budaya di Kalimantan Barat: Dari Ladang ke Perkebunan Kelapa Sawit Kuala Buayan, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar