Kamis, 28 Juli 2011

SUFFOCATION “Blood Oath”



Death metal mana yang tak mengenal SUFFOCATION. Nama-nama seperti SUFFOCATION, OBITUARY, DYING FETUS, CANNIBAL CORPSE serta DYING FETUS adalah segelintir nama yang menjadi pegangan wajib bagi pengaku pecinta death metal sejati.
Sejak terbentuk di tahun 1990, death metal New York ini tidak ingin merubah musik mereka menjadi lebih lembut dan “Blood Oath” hadir dengan penawaran yang lebih kurang sama dengan album-album sebelumnya. Hebatnya meski sempat bubar dan reuni kembali di tahun 2002, saya pikir album ini terdengar lebih baik bila membandingkannya dengan “Souls To Deny” di tahun 2004 dan “Suffocation” di tahun 2006. Yang secara singkat saya mencoba menggambarkan kalau inilah rilisan terbaik mereka pasca reuni. Apalagi mereka seperti sengaja mempersiapkannya setelah rilisan “The Best Of…” setahun sebelumnya.
“Blood Oath” terdengar lebih technical dari sebelumnya meski tidak menyamai kemampuan muda mereka ketika merilis “Effigy of the Forgotten” di tahun 1991 ataupun pada “Pierced from Within” di tahun 1995, namun SUFFOCATION seperti ingin berbuat lebih baik dengan mempertahankan formula lama. Formula lama yang saya maksud disini adalah masih digunakannya orang yang sama untuk menggarap layout album dan juga enjiner.
Joe Cincotta tetap ditempatkan duduk sebagai enjinering dan produser SUFFOCATION. Pekerjaan yang telah dilakukannya dengan dua album SUFFOCATION sebelumnya. Sementara kover masih ditangani oleh Jon Zig. Jon Zig kerap menjadi desainer kepercayaan Frank Mullen cs dan diberkatilah death metal Bandung, JASAD yang juga memiliki Jon Zig sebagai penggarap artistik album.
Sedangkan berbicara tentang komposisi musik yang ditawarkan di “Blood Oath”, album baru ini banyak menyuguhkan lagu-lagu mantap sesuai dengan apa yang telah dijanjikan sang vokalis Frank Mullen beberapa waktu sebelum melakukan proses rekording.
Setelah lagu yang sama dengan titel album, ‘Blood Oath’ saya merekomendasikan untuk ‘Dismal Dream’, ‘Images of Purgatory’ dan juga ‘Cataclysmic Purrification’. Terutama untuk ‘Images of Purgatory’ saya pikir orang-orang ini mencoba memberikan tambahan rasa ke dalam musik mereka mainkan selama ini. Di titik ini saya merasa kesulitan bagaimana menjelaskan cara yang lebih detail, namun pendengaran saya menangkap ada sedikit nuansa berbeda di nomor ini.
Sedangkan ‘Cataclysmic Puriffication’ akan terdengar cukup akrab di telinga para pecinta SUFFOCATION karena ini adalah formula yang hampir sama dengan beberapa lagu lama mereka. Musik brutal death metal dengan paduan groovy yang lebih kental.
Hampir dua tahun lalu atau tepatnya Juni 2007 Relapse mengeluarkan SUFFOCATION dari jajaran elit pasukan label tersebut namun Nuclear Blast menangkapnya dengan sangat baik sehingga membuat pamor SUFFOCATION menjadi lebih naik dengan bergabung ke label yang menurut saya masih lebih baik dari Relapse.
Musik death metal secara perlahan semakin menemukan tempat yang lebih tinggi dengan tidak berpalingnya band-band tua yang malah terus menciptakan musik ketika mereka memulai awal karirnya. Dan “Blood Oath” sesungguhnya bukan album yang berkategori buruk bagi SUFFOCATION meski kalau membandingkan dengan dua rilisan awal masih sulit mendekati masterpiece-nya. Namun sekali lagi saya menganggap inilah album yang paling baik setelah mereka reuni.
Dan sebagai nomor terakhir, ‘Marital Decimation’ adalah satu nomor lama mereka yang direkam ulang sebagai pelampiasan nafsu ketika merilis album “Breeding the Spawn” di tahun 1993. Yah, satu album bagus yang dianggap hasil produksinya terdengar kurang matang dari “Effigy of the Forgotten” dan ‘Marital Decimation’ adalah salah satu menu dari album tersebut. [berontakzine.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar